Saturday, January 28, 2012

SUNRISE SIKUNIR SAMPAI KEKOKOHAN ARJUNA

    Perjalanan menuju bukit sikunir di mulai, saat itu malam gelap sekali di temani rintikan gerimis tipis yang tak henti-henti, setelah mendapat pengarahan dari bapak baik hati bahwa kami harus terus ambil jalur kanan.
     Menurut kami kira-kira kita membutuhkan waktu sekitar satu jam sampai puncak bukit sikunir, ternyata kami hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit sudah sampai di puncak bukit sikunir. Sempat tersesat di kawasan pohon bambu karena kami kehilangan arah penyebabnya adalah jalan yang tadinya setapak kian menghilang tertutup rapatnya ilalang dan semak belukar bamboo.    
  
   Kami mengambil inisiatif untuk berteriak memanggil para pendaki yang lain karena terdengar suara tertawa dan saut menyaut, tapi hasilnya nihil, dan akhirnya kami menerobos saja jalur yang tertutup itu dan ternyata di hadapan kami tinggal tanjakan terakhir untuk menuju puncak di mana di yakini puncak sikunir adalah spot terbaik untuk menyaksikan terbitnya matahari atau sunrise.
Sesampainya di puncak kami langsung di sambut oleh beberapa teman yang berasal dari kota Wonosobo, mereka mendirikan 2 tenda, tenda yang pertama ada 6 orang mereka berasal dari salah satu SMA di Wonosobo dan tenda yang ke dua ada 1 pasang mahasiswa berasal dari kota Wonosobo juga.
Suhu di sana nampaknya sangat rendah, karena kami tak henti-hentinya menggigil di tambah dengan angin yang sangat kencang, kami langsung mendirikan tenda dengan pembagian, Prast menyalakan perapian, gue, Isma ma Udin masang tenda.
Setelah tenda jadi kami langsung membereskan barang dan memasak, menu malam ini adalah nasi dan mie sedangkan untuk besok nasi dengan sarden (makanan khas para pendaki gunung :-D). Tak banyak yang kami lakukan hanya ngobrol-ngobrol menunggu waktu tidur, nampaknya mereka sangat menikmati pendakian awal ini (maklum, Prast, Isma, Udin kan baru pertama kali naik gunung, jadi kayanya mereka antusias banget).
Kami sudah tak sabar untuk menunggu pagi nanti karena kami ingin sekali melihat indahya matahari terbit di tempat yang sangat luar biasa ini. Sambil bercanda (terutama ngeledekin Isma ama Mrs. R, hayooooo siapa tuh Mrs. R :-D)
Subuh-subuh Prast membangunkan kami, lalu kami sholat. Setelah sholat kami menyalakan perapian karena suasana semakin dingin sambil menunggu matahari terbit kami duduk-duduk di depan tenda menghadap ke arah Timur. Tak berapa lama kemudian matahari mulai muncul di awali dengan cahaya kekuningan yang mulai menaik kami berdiri bersama untuk menyaksikan moment ini dan akhirnya matahari mulai keluar tetapi sayang agak tertutup oleh awan, meskipun tertutup awan sunrise  bukit sikunir tetap indah dan mempesona, target kita berhasil dan sangat berkesan sekali bisa mandaki bukit sikunir yang tadinya hampir tidak akan kami daki. (paling berkesan sih mereka, kan ini pengalaman pertama nge-camp di gunung).
Kami poto-poto dan membuat video sejenak dengan background sunrise setelah itu lansung beres-beres karena mengejar waktu mengingat hari ini hari minggu dan besok kita sudah masuk kuliah lagi, kami berencana mengunjungi salah satu tempat wisata lagi sebelum meluncur pulang ke jogja dan komplek candi Arjuna menjadi solusi, setelah berpamitan ke mas baik hati kita langsung meluncur (pamitnya ke mas baik hati, karena bapak baik hati sudah ke lading kentang) sesampainya di areal komplek Candi Arjuna kami di sambut oleh para pedagang yang mempersilakan kami untuk parkir sejenak dan sejurus kemudian di sambut oleh jajakan carica, kentang sampai denan manisan yang menggoda sekali.
Tetapi kami harus sabar tujuan kami untuk berkunjung ke Candi Arwana, ternyata masuk ke Candi Ini tidak bayar, kami hanya membayar parkir, setiap motor di kenakan biaya parkir sebesar Rp 2000. Kami mengunjungi semua Candi tetapi candi disini tidak terlalu besar hanya kecil-kecil, terbagi oleh beberapa komplek dan yang paling besar adalah candi Arjuno kami sempat mengabadikannya dengan membuat video dan bebrapa potretan.
(Ohhh iya lupa) sebelemu kami masuk ke kawasan komplek candi Arjuna kami melihat bapak-bapak penjajak atau penjual bunga edelweise  yang lumayan menggiurkan ingin rasanya membeli untuk seseorang tetapi galau dan akhirnya ga beli deh (sedih, mungkin lain kali dah kalo kesini lagi).
Kami tidak bisa berlama-lama di Candi Arjuna karena kami harus cepat-cepat pulang. Kami khawatir kemalaman di jalan bila kami berlama-lama di Dieng dan akibatnya kami tidak bisa mengunjungi kawah Sikidang yang menjadi salah satu obyek wisata andalan di Dieng.

No comments:

Post a Comment