Wednesday, November 14, 2012

HATI INI TERPANGGIL UNTUK MENJADI KETUA KPK


Komisi pemberantasan korupsi (KPK) adalah lembaga yang independent dengan segala otoritas yang ada yang telah tertuang dalam Undang-undang yang konon menjadi wewenang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). KPK berfungsi sebagai lembaga anti korupsi yang bertugas untuk memberantas korupsi yang sudah mengakar dan menyebar ke segala lini elemen masyarakat.

Realita yang terjadi saat ini KPK bagaikan pahlawan yang dianggap sebagai musuh bangsa sendiri dengan tugas memberantas korupsi yang pelakunya adalah saudara-saudara setanah air, KPK harus berperang dengan saudara sendiri ditambah dengan banyaknya musuh atau pihak-pihak yang tidak menyukai sepak terjang KPK yang terkenal dengan sifat tanpa pandang buluhnya, KPK tetap maju memberantas penyakit utama yang membuat bangsa ini miskin dan membuat bangsa ini bagaikan tidak punya harapan lagi karena semua sektor di lemahkan oleh praktek korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN).
Melihat fenomena yang ada hati ini terpanggil untuk terlibat di dalamnya dan berjuang bersama teman-teman yang sepaham untuk melihat dengan hati dalam mengatasi permasalahan yang sudah mengakar ini.
Andai aku menjadi ketua KPK:

Aku akan melakukan "EVALUASI" interen dan merekrut para pengurus dengan sumpah kecintaan pada bangsa untuk berjuang memberantas korupsi dari bangsa ini.



Mengupayakan undang-undang "TIPIKOR" dengan hukuman yang layak agar para koruptor jera karena hukuman yang setimpal dengan kasus jumlah uang yang mereka curi.



Tidak "TEBANG PILIH" dalam melakukan penyidikan dan mengacu pada UUD yang sudah disepakati.


Berkerjasama dengan seluruh "LEMBAGA PENDIDIKAN" dalam upaya sosialisasi tindak korupsi dan mendidik para pelajar untuk tidak melakukan korupsi karena pembentukan karakter di mulai sejak dini.


http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/704/Jarot%20Dwi%20Handoko.html

Tuesday, October 2, 2012

Perjalanan Yang Tak Direncanakan


Lebaran sudah lewat , akhirnya bingung mau ngapain untuk para mahsiswa pasti kerjaannya cuma nganggur di rumah, syukur-syukur bantuin bapak – Ibu di rumah tapi kayanya itu jarang banget di lakuin oleh mahsiswa zaman ayeuna :D.
Melalui obrolan via sms dengan bung Dyta (teman sekaligus kakak ketika di WARRANT)
Dyta: rot, hayuuuuu ka leuweung J
Jarot: siap dit, kamana? :D
Dyta: ujung kulon, kumaha siap?
Jarot: waduh, ujung kulon dit, beneran? Siap banget, bawa apa aja?
Dyta: perlengkapan ka leuweung wae, haha, makanan aya, tinggal siap wae
Mikir sejenak, waduh makanan ada, siapa coba yang ga mau, udah lama juga ga main ke alam (huhuu kangennnn)
Jarot: siap Dyt, kapan berangkat?
Dyta: besok, besok jam 7 ane ke rumah maneh
Tanpa pikir panjang langsung mengetik sms balesan
Jarot: sissssiiiiap dddiiiit :D
Singkat cerita..................................
Kami sudah sampai di cibaliung (selasa, 21 agustus 2012)
Kami istriahat sejenak di salah satu minimarket (......maret), setelah membeli sesuatu buat bekal makan akhirnya kami langsung menancap gas menuju Taman Nasional Ujung Kulon. Setelah sebelumnya menangkap basah ada warga yang menjual kukang, (padahal kan kukang di lindungi lhooooo)

Kami sampai di ujung kulon yaitu di resort legon pakis, tetapi sepi penjaganya sedang tidur, selidik punya selidik nama penjaganya adalah kang Asja yang kami ketahui besok harinya :D

Sunday, September 30, 2012

Sedikit Kenangan Dari Pulau Lombok


Lombok sudah menjadi pulau kedua targetan para pelancong luar negeri (saya batasi luar negeri karena memang banyak banget orang luar negeri disana) setelah pulau Dewata Bali. Tetapi lombok kurang bila tidak ada Rinjani meskipun banyak sekali tempat-tempat populer disana seperti Pantai Senggigi (the good place for see the sunset), pantai Kuta (pantai yang selalu di sebut pantai terbaik dan mengalahkan keindahan pantai kuta Bali), Gili Trawangan, Air, Meno, dan lain sebagainya.
Tetapi Lombok akan biasa saja bila tidak ada Gunung Cantik yang menjulang tinggi yaitu Rinjani, Rinjani menjadikan pulau lombok menjadi lengkap dan pas karena selain wisata pantai banyak sekali disana tetapi lombok pun menyuguhi wisata alam yang memacu adrenalin yaitu Gunung Rinjani (gunung tertinggi ketiga di Indonesia).
Rinjani menjadi primadona para wisatawan terutama wisatawan asing yang sangat banyak sekali dan antusias sekali untuk mendaki gunung Rinjani, para pendaki asing tersebut di dominasa oleh wisatawan France, Germany, Italy, Netherland, etc (penyebutan urut dengan jumlah para wisatawan).
Setelah merasakan betapa asyiknya mendaki Gunung Rinjani yang sangat-sangat membutuhkan perjuangan dan kesabaran yang lebih saya bisa mengambil hikmah betapa luar biasanya Indonesia, banyak sekali orang luar negeri yang berbondong-bondong ingin mengunjungi bangsa kita ini tetapi kita justru terasa acuh dengan anugrah Allah yang memberikan dan menjadikan negara kita begitu Indah. Rinjani seolah milik orang luar negeri yang lebih banyak di dominasi adalah pendaki-pendaki dari luar negeri.
Wisatawan Asing Mendominasi di Puncak Rinjani

Bukan hanya Rinjani yang di dominasi oleh wisatwan asing, bahkan Gili trawangan sudah seperti di ekspansi oleh wisatawan asing, wisatawan domestik hanya berfungsi sebagai pengunjung daerah orang lain, semua yang ada disana berbau eropa dan budaya barat, jarang sekali ada yang berbau Indonesia, sepanjang jalan mudah sekali melihat wisatawan asing sedangkan penduduk dalam hanya berfungsi sebagai penjajak makanan dan penjajak jasa seperti cidomo dan menyewakan sepeda dan perahu.
Pesan yang di ambil adalah kita sebagai pribumi maka tidak boleh kalah oleh para wisatawan asing yang haus akan tempat-tempat indah di Indonesia sedangkan kita sebagai warga atau pribumi tidak mengetahui betapa indah dan uniknya bangsa kita, kita harus bangga kepada bangsa kita karena bangsa kita ini bangsa yang eksotis dan mahal, mari kunjungi tempat-tempat indah di negara kita , jangan mau kalah dengan orang luar negeri.
1 September 2012 Puncak Rinjani
“bila bangsa kita masih punya pemuda yang haus akan petualangan, maka bangsa kita tidak akan kehilangan pemimpin yang luar biasa” (Dony Dirgantoro 5cm)

Monday, April 2, 2012

CAPCUSSSSSSssssssttttzzzzzz.........


17 Januari 2012, akhirnya kami berangkat juga
Genap sudah jumlah kami yaitu berenam dan kami siap mengarungi hiruk pikuk Ibu Kota kita akan menuju Jakarta menggunakan Kreta Progo yang saat ini kami tumpangi tujuan kami adalah Pulau Seribu (Harta terindah di kesibukan Ibu Kota).
Bila pada perjalanan pertama kami hanya berempat yaitu Aku, Isma, Prast dan Udin, tapi perjalanan kali ini kami ketambahan 2 orang Srikandi yaitu Rista dan Tata, berikut teman-teman yang berangkat di perjalanan kedua ini:
Aku, Jarot dwi Handoko, masih haus tentang temapt-tempat indah di Negeri ini di Negeri tercinta tempat kau di lahirkan dan tempat aku di kuburkan , tanah Negeriku lah yang pantas untuk tempat peristirahatan terakhirku, aku ingin membuktikan bahwa aku bisa berkeliling Indonesia yang menawarkan alam yang sungguh luar biasa Indahnya dan tidak akan habis kekayaan alamnya, bila orang asing berkata Indonesia itu indah maka aku akan berkata Indonesia itu sungguh-sungguh indah dan menakjubkan, aku bangga dan bersyukur menjadi orang Indonesia.
Isma Dwi Kurniawan, masih hampir sama seperti dahulu, tapi di perjalanan yang ini dia galau berat karena harus meninggalkan “memenya” tetapi disisi lain dia sengan juga karena kan bertemu dengan Ibu kandungnya yang tinggal di Jakarta Timur lebih tepatnya di Condet. Misi dia tidak jauh berbeda dia ingin menikmati keindahan alam, seorang bapak guru yang ingin mnceritakan keindahan alam bangsa ini kepada murid-muridnya.

Sunday, April 1, 2012

PERPISAHAN YANG SANGAT EMOSIONAL


16  Januari 2012 menjadi hari yang merempongkan.
Setelah kita mendapatkan tiket untuk pergi ke Jakarta sejak hari Rabu akhirnya kita siap berangkat hari selasa ke Jakarta, saat ini hari senin dan yang berada di Jogja hanya aku dan Prast, yang lainnya sedang pulang ke kampung halamannya masing-masing untuk siap-siap dan meminta izin kepada kedua orang tua mereka. Isma dan Rista berada di Gunungkidul, Udin berada di Temanggung, Tata berada di Sleman tapi Slemannya jauuuuh banget dari kota Jogja“upsss, moga Tata ga baca”.
Dengan agak sedikit sewot Prast menelpon teman-teman agar segera ke Jogja karena ada beberapa yang harus di urusi, yaitu peralatan masak, logistik untuk mekan, apa saja yang harus di bawa tetapi nihil yang bisa ke Jogja hanya Rista, ia akan ke Jogja sore hari sekalian mengambil kompor untuk kita masak di sana. Sore hari aku dan Pras sudah berada di Hima dan ristapun datang dengan membawa kompor yang telah di janjikan, setelah di cek ternyata kompornya masih bisa di gunakan meskipun sudah agak berkarat.
Esok harinya teman-teman sudah berdatangan dan kita berkumpul untuk belanja apa saja yang di butuhkan dan kita sepakat kembali berkumpul di Hima pukul 14.00 untuk persiapan dan berangkat bareng ke stasiun Lempuyangan (stasiun penuh kenangan) tetapi Rista dan Tata tidak ikut kumpul mereka mau langsung menuju Stasiun dari Kosan Rista. Sholat ashar kami berjamaah, ketika Sholat hujan turn dengan derasnya seolah-seolah menemani pemberangkatan kita, “gimana cuy, dah setengah empat nih ujan-ujanan aja pa?” tanya ku kepada teman-teman. Rencananya kita berempat akan diantarkan oleh teman-teman Hima yang tidak  ikut ke Tidung. Aku di antar Mas Dlohak, Prast di antar Praja, Udin di antar Jojo, dan yang spesial adalah Isma di antar oleh ”meme” yaitu pacarnya.

Friday, March 30, 2012

TAK ADA ROTAN AKAR PUN JADI

13 Januari 2012 @HIMABIO FMIPA UNY
“Tak ada akar rotan pun jadi”, nampaknya semboyan itu yang pantas untuk kita, karena setelah lama kita merencanakan kan berliburan ke Karimun jawa, destiny para wisatawan yang menawarkan keindahan pantai yang aduheeeeeeee, tapi sayang keberuntungan belum berpihak kepada kita. Mengapa? Ternyata setelah mendengar berita di sana sini akhirnya pemerintah atau lebih khususnya pengurus penyebrangan wisatawan di Jepara yang melayani penyebrangan ke pulau Karimun Jawa memutuskan untuk menutup penyebrangan ke pulau Karimun Jawa untuk para wisatawan hingga akhir Maret. Pada saat itu bulan Januari.
Aku dan Prast termenung di depan sekertariat HIMABIO UNY sebagai tempat kami berkumpul senagai pengurus HIMABIO UNY. Dengan tidak mau putus asa akhirnya aku membuaka majalah elektronikku yang membahas tentang dunia Backpacker dan akhirnya dengan berat hati kami harus membuat Plan B, C, D dst.

Monday, March 19, 2012

TOT Kretivitas dan Kewirausahaan UNY 2012

Surat datang ke sekretariat organisasi kami, surat tersebut adalah undangan yang di berikan oleh pihak rektorat untuk para peserta TOT (Training Of Trainer) UNY 2012. Pelaksanaan TOT akan di laksanakan di salah satu Hotel di Kaliurang pada tanggal 16-18 Maret 2012.
Kami berkumpul di Hall Rektorat UNY pukul 14.00 untuk berangkat bersama-sama ke Kaliurang, sebelum berangkat kami sudah di suguhi makan siang nasi bungkus ber-merk CO-DE (sedikit Promosi :-D).
kami berangkat ke Kaliurang menggunakan 3 bis UNY karena peserta TOT kali ini berjumlah 82 orang yang terdiri dari 12 orang dari setiap Fakultas (asik nih kita bakal mendapat teman baru dari fakultas lain yang biasanya temen satu fakultas mulu).
Kita sampai disana pukul 15.00 langsung menuju kamar masing-masing yang menjadi istimewa adalah kamar saya besar sekali karena di isi oleh 10 orang, terdiri dari anak-anak FMIPA, FBS dan FIP.
Seperti biasa kami mendapatkan pelatihan dan materi tentang Trainer Kewirausahaan dan Kreativitas, kami di bagi menjadi dua kelompok yaitu 42 orang, 42 orang.
Saya masuk dalam kelompok Kreatifitas yang mendapatkan ciri mendapatkan baju TOT berwarna kuning, sedangkan peserta TOT Kewirausahaan mendapatkan baju  berwarna merah.
Singkat cerita kami pada hari minggu pagi melaksanakan Out Bond (maaf bukan ga mau nyeritain, tapi nanti takut kalian ngiri karena sumpah enak banget ikutan TOT, kita di manjakan leh enaknya makanan dan fasilitas).

Friday, March 9, 2012

MAIN KE PANTAI DEPOK NYOOOKS

Perjalanan ini kami lakukan pada hari jum’at , entah tanggal berapa udah lupa. Kami berjumlah 11 orang, tetapi yang berangkat dari kampus UNY tercinta hanya 10 orang (saya, Isma, Udin, Prast, Azis, Luna, Rizqul, Amel, Dika, Ervi) karena 1 orang lagi akan bertemu di jalan Paris yaitu Na’afi.
Perjalanan yang sudah di tunggu-tunggu yaitu bermain ke Pantai Depok yang terletak di Kabupaten Bantul DIY. Sebenarnya apa sih yang menjadi daya tarik Pantai Depok?
Pantai depok adalah salah satu pantai yang mempunyai pelelangan ikan laut yang sampai dengan saat ini masih eksis, karena masyarakat sekitar mendapat bantuan dari pemerintah sehingga di sana didirikan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) untuk menampung ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan di kawasan Pantai Depok.
Pantai Depok pun sudah terkenal sebagai tempat favorit para penggila sea food karena kita bisa menikmati santapan ikan laut segar yang baru di tangkap oleh para nelayan di kawasan Pantai Depok.
Singkat cerita kami sudah bertemu dengan Na’afi, dan kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Depok, hmmmmmm, aroma ikan laut sudah terasaaa (alllaaayyyss.com).

Saturday, February 11, 2012

BERKUNJUNG KE GOA JEPANG

Goa Jepang menjadi salah satu tempat wisata para turis domestik maupun mancanegara di Yogyakarta, Goa Jepang sendiri terletak di Kabupaten Sleman bersatu dengan kawasan wisata Kaliurang yang sudah terkenal di kawasan Yogyakarta.
Gua Jepang ramai di kunjungi oleh para wisatawan pada weekend (sabtu-minggu). Pelayanan dari penjaga pun sangat memusakan karena kita akan di sambut oleh para petugas yang ramah dan friendly. Kita dapat menuju ke gua Jepang dengan mudah karena sudah ada trasportasi umum yang sampai ke pusat wisata Kaliurang yaitu Tlogo Putri, dan Goa Jepang tidak jauh dari Tlogo Putri.
Biasanya Goa Jepang selain untuk para peneliti dari kalangan mahasiswa yang mengunjunginya banyak juga para pasangan muda-mudi yang sedang memadu asmara. Mungkin karena suasana di sana yang dingin bisa sampai 15 oC bila pagi hari sehingga di manfaatkan oleh para pasangan muda untuk mengobrol-ngobrol ringan, bermain ayunan dan berjalan-jalan di track  yang lumayan ringan.
Untuk para wisatawan yang baru pertama kali ke Goa Jepang jangan khawatir bila lupa tidak membawa makanan karena di sana banyak sekali para penjajak makanan, tapi ya tahu sendiri di tempat wisata pasti agak lumayan mahal dikit. Jalan menuju Goa Jepang sendiri lumayan landai dan tidak terlalu terjal, kita harus melewati jalan setapak untuk sampai ke Goa Jepang kira-kira jalur yang harus kita tempuh 1200 meter, tidak terlalu jauh sehingga banyak sekali yang mengunjungi gua tersebut.
Dalam perjalanan kita menuju Goa Jepang kita bisa menyaksikan bukit Turgo yang pas terletak di sebelah kiri kita (bila kita menuju ke gua jepang), bukit Turgo terlihat gagah dan kokoh. Tapi yang di sayangkan adalah banyak pengunjung yang kurang menyadari betapa pentingnya berprilaku bersih karena sangat banyak sekali di temukan sampah-sampah plastik berserakan di  jalur menuju Goa Jepang, entah bekas ciki, sampai botol air mineral di tinggalkan di sana.
Setelah kita sampai Goa Jepang maka kita akan di sajikan oleh banyaknya gua-gua yang berdempetan, gelap dan membuat penasaran, (sebenarnya apa isi gua itu) tetapi rasa takut mengalahkan untuk tidak masuk, mungkin labih dari 20 gua terdapat di sana dengan ukuran yang hampir sama kemungkinan berdiameter 3 meter.
Untuk para wisatawan yang membutuhkan refreshing tetapi tidak mempunyai waktu lama mungkin Goa Jepang bisa menjadi pilihan karena sangatn mudah untuk di jangkau. Goa Jepang Plawangan.

Thursday, February 2, 2012

BACKPACKER

         Backpacker saat ini sudah menjadi salah satu gaya hidup bagi seluruh masyarakat Indonesia dan terutama adalah kalangan mahasiswa yang sudah menggandrungi bidang ini. Dapat di pastikan di setiap liburan pasti ditemukan para penjelajah-penjelajah alam itu berkeliaran menuju tempat-tempat yang mantaps di Indonesia yang menjadi salah satu destiny para backpacker domestik dan mancanegara.
         Backpacker tumbuh dengan begitu saja karena melihat dan menyaksikan betapa banyak sekali para wisatawan asing yang mendatangi Indonesia karena mereka ingin merasakan betapa indahnya alam Indonesia, tetapi mereka sudah lebih maju dengan tidak hanya menikmati keindahan alam saja, tetapi mereka juga melibatkan bidang sosial di dalamnya dengan membantu para warga-warga pribumi dengan bergotong royong di daerah yang mereka lewati, kadang bila mereka lama msinggah di salah satu daerah di Indoensai mereka memberikan les bahasa Inggris dengan gratis kepada anak-anak, memberikan penyuluhan tentang salah satu hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
         Mungkin saat ini kita belum bisa menyamai apa yang telah di ukir dan di dahului oleh para backpacker asing tetapi setidaknya saat ini sudah banyak para backpacker domestik yang sudah memulai melangkahkan kakinya menuju ke tempat-tempat terindah di Bumi Nusantara ini, sehingga dengan kita mengetahui Indonesia maka kita akan lebih cinta dengan Indonesia semoga dengan hoby yang sedang di gandrungi ini rasa Nasionalisme masyrakat Indonesai semakin meninggi dan semakin kuat dan kita lebih mencintai indonesia lebih dalam.
        untuk teman-teman yang ingin lebih tahu tentang dunia backpacker bisa mengunjungi situs di bawah ini di dalamnya banyak mengulas tentang dunia backpacker, selamat menikmati untuk para backpacker baik awam maupun expert


Saturday, January 28, 2012

SEDIH, BAHAGIA, PENUH MAKNA

Tak lupa sebelum kami pUlang menuju Jogjakarta kami membeli buah tangan berupa manisan carica. Akhirnya kami pergi meninggalkan Dieng menuju Jogjakarta tempat kami menempuh ilmu pejalanan pun begitu mulus bila pada saat perjalanan menuju Dieng kami di temani oleh hujan dan kabut tetapi perjalanan pulang kali ini cuaca sangat mendukung cerah dan segar sekali. Tak terasa kami sudah memasuki Wonosobo (sugesti kali yah perjalanan pulang emang biasanya lebih cepat).
Kami belum ingin beranjak meninggalkan kota Wonosobo bila belum merasakan Mie Ongklok yang terkenal itu dan setelah mendapat informasi dari teman kita Anand katanya tempat mie Ongklok yang murah dan enak adalah di mie ongklok longkrang di per-tigaan sebelum alun-alun bila dari arah Dieng. Kami harus memutar arah karena kami mendapat info tersebut ketika kami sudah berada di alun-alun.
Setelah memutar dan kembali ke aras tadi kami menemukan tempatnya dengan tulisan besar di depannya “Mie Ongklok Longkrang” kami langsung masuk dan memesan (pelajaran ketika membeli Mie Ongklok ternyata kita harus membeli sate sapinya juga, karena pedagangnya seperti memaksa kita untuk beli) akhirnya kita beli aja 2 porsi jadi setengah-setengah setiap orang.

SUNRISE SIKUNIR SAMPAI KEKOKOHAN ARJUNA

    Perjalanan menuju bukit sikunir di mulai, saat itu malam gelap sekali di temani rintikan gerimis tipis yang tak henti-henti, setelah mendapat pengarahan dari bapak baik hati bahwa kami harus terus ambil jalur kanan.
     Menurut kami kira-kira kita membutuhkan waktu sekitar satu jam sampai puncak bukit sikunir, ternyata kami hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit sudah sampai di puncak bukit sikunir. Sempat tersesat di kawasan pohon bambu karena kami kehilangan arah penyebabnya adalah jalan yang tadinya setapak kian menghilang tertutup rapatnya ilalang dan semak belukar bamboo.    
  

Monday, January 16, 2012

KELUARGA BARU PELAJARAN BARU

Perjalanan berlanjut manuju bukit sikunir dengan modal nekat dan memberanikan bertanya kepada warga yang ada akhirnya kita menemukan desa yang dimana disana terdapat bukit sikunir yang terkenal sebagai spot terbaik se-Asia Tenggara untuk melihat matahari terbit (sunrise). Kami kebingungan karena kami datang di desa tersebut ketika sore hari dan fajar mulai menyingsing ke ufuk barat sehingga suasana sudah mulai gelap.
Jalan menuju ke bukit terdapat danau yang besar dan di pinggiran danau banyak sekali petani kentang dan warga yang sedang memancing, bukit sikunir sudah berdiri kokoh di hadapan kami. Pilihan tepat adalah kita langsung mendaki bukit tersebut dan nge-camp di sana, tetapi kami belum mengetahui medan bukit tersebut entah berapa jam kita harus mendaki ke puncak bukit tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk menginap di pinggir danau saja lalu pagi hari kita baru mendaki bukit tersebut untuk menyaksikan matahari terbit.

Sunday, January 15, 2012

TELAGA WARNA ORDINAT WISATA DIENG


Perjalanan tersa semakin bersemangat karena telaga warna sudah di depan mata kita, lalu kami sampai di telaga warna tepat pukul 16.00 hujan rintik-rintik kecila masih setia menemani. Ketinggian di sini sudah melebihi 2000mdpl kami parkir dan memutuskan untuk sholat terlebih dahulu.

Wednesday, January 11, 2012

MENGINJAK TANAH DIENG

Perjalanan berlanjut perjalanan tak semulus rencana karena sepanjang perjalanan cuaca mendung dan kami harus berpacu dengan waktu karena kami belum tahu berapa lama kami akan sampai ke “DIENG” di kawatirkan kami akan kemalaman dan tidak sempat mencari tempat untuk nge-camp yaitu tujuan kami adalah menginap di "bukit sikunir". Sebelum kami berangkat kami di beritahu oleh Anand bahwa kita akan melewati telaga "menjer" sehingga Anand memberikan saran agar kami mampir dulu untuk menikmati dan sekedar poto-poto di sana. Sesampainya di salah satu plang yang menunjukan arah ke telaga menjer kami langsung mengikuti arah dengan rasa penasaran seperti apa "telaga menjer" itu, sepanjang perjalanan di samping jalan kami terdapat pipa penyalur air dari telaga menjer yang pipanya sangat besar sekali kemungkinan diameter dari pipa itu sekitar 2 sampai 3 meter. Sesampainya kami di telaga menjer kami dapat menikmati indah dan tenangnya telaga tersebut dan tak lupa kami poto-poto sejenak dan menyaksikan betapa indahnya telaga tersebut, tetapi terdapat kekurangan di mana banyaknya sampah berserakan di pinggiran telaga mengurangi keindahan telaga tersebut rupanya masyarakat belum juga sadar untuk dapat membuang sampah pada tempatnya.


Sunday, January 8, 2012

SAHABAT ITU SEGALANYA

Kami berempat menuju Dieng dengan menggunakan motor Prast dan motor Isma , kita pun menyusuri jalan Magelang dengan lancar karena jalanan sangat lengang. Tak terasa kita sudah sampai di kota Magelang.
Meskipun bila menuju Jogja aku sering melewati kota Magelang tetapi tidak tahu sebegitu dalam tentang kota satu ini dan ternyata kota Magelang tidak kalah bagus dengan kota Jogja. “Magelang mantabz juga yah boy” celetuk gue ke Prast yang saat itu mengemudikan motor, “iya boy keren jalan satu arahnya gede banget, hahahah”.
Perjalanan terasa mulus tak terasa sudah memasuki kota Temanggung kampung halaman dari teman kita Udin. Setelah melewati jalan Temanggung - Wonosobo yang menawarkan pemandangan yang sanagat Indah di sampaing kanan kita di berikan pemandangan yang sangat mantaps menjulang tinggi dan kokoh berdiri Gunung Sindoro dan di samping kiri tak kalah gagah berdiri kokoh Gunung Sumbing.
Di jalan kami terpaksa berhenti sejenak Prast kelilipan batu matanya. Disaat Prast dan Udin mencari mushola untuk cuci muka Gue dan Isma malah poto-poto (hehehe). Di samping kami ada ibu yang sedang memecahkan batu gue pun penasaran dan ingin bertanya-tanya kepada beliau.
“Ibuuuu” sapa gue sambila melemparkan senyuman. (Disini terjadi konflik) si Ibu membalas dengan bahasa Jawa gue ga ngerti si Ibu bales sapaan gue apa. Langsung aja gue perjelas “aduh bu saya ga bisa bahasa Jawa” dan si Ibu langsung menjawab “kulo yo mboten saget ngomong Indonesia mas” (ngeeeeeek, pegimana nih cuuuuy dah tanggung nyapa) dalam baatin gue. Sejurus kemudian gue panggil aja Isma dan mereka dengan mudahnya ngobrol dengan tanpa menghiraukan gue (sedih).

Saturday, January 7, 2012

KAPAN LAGI MENUJU DIENG


     Ku awali sebuah cerita ini dari perkenalan terlebih dahulu, kenalkan nama gue Jarot Dwi Handoko panggil aja gue “Dije” karena ada beberapa temen yang manggil gue Dije dan gua suka jadi penggil Dije yah (haha, ngarep). Gue  salah satu pelajar kota Jogjakarta yang haus akan petualangan (eits ngeri banget petualangan, lebih tepatnya jalan-jalan lah) salah satu cita-cita gua adalah mendatangi tempat-tempat indah di negara gue tercinta Indonesia dan bahkan dunia (itu harus bisa gue lakukan). Gue punya selogan baruu “pengalaman itu berharga bahkan lebih berharga dari barang terbagus di dunia, maka akan gue tebus pengalaman tersebut dengan uang dan waktu gue. Dunia tunggu gue”
Dan gue bersyukur bisa mendapatkan teman yang satu hobi juga ada beberapa teman gue yang hampir sama lah ama cita-cita gue di atas. Sebut saja Prast ,  nama lengkapnya Prastyo Anggun Pribadi dia adalah orang suple yang setiap katanya pasti mengundang tawa dia berasal dari kota Purwokerto (woooow, ngapak boo) dia  mempunyai cita-cita ingin keliling Indonesia dan dia punya selogan yang dia dapat dari dosen yang menginspirasinya yaitu pak Dr. Slamet Suyanto M.Ed kurang lebih sih seperti ini slogannya “kalian belum pernah merasakan indahnya Indonesia bila belum pernah mendatangi seluruh tempat indah di Indonesia” (dahsyat ga tuh slogan nasionalis banget kan)
Selanjutnya teman yang satu ini bisa di bilang kaum laki-laki yang berbeda dengan lelaki kebanyakan (lhoo, ko bisa ??) jelas bisa dong. Sebut dia Isma nama lengkapnya Isma Dwi Kurniawan dia lelaki cantik dari Gunungkidul Yogyakarta. Mengapa gue sebut dia cantik sebab meskipun dia ganteng bahkan bisa di sebut dia laki-laki paling ganteng di antara kami tetapi ke gantengannya nyerempet ke cantik parasnya seperti paras wanita (nanti bisa di buktikan, hehehe) dia pun sama dengan prast cita-cita nya hampir mirip lah mungkin karena mereka sekelasa aja kali yah. (huuu, payah)
Temanku yang selanjutnya bisa dikatakan ini orang yang paling nyebelin, (oohh ada yang nyebelin juga yah??) oo iya dong lengkap dong dia bernama Mauludin Majid sering di panggil Udin sempat terkenal di kampus selama lagu Udin sedunia mendunia di seantero Indonesia (ihiiiii, makan-makan neh) kenapa gue sebut dia nyebelin ini terbukti dari celetukan-celetukan katanya yang kadang nyakitin dan nyebelin entah apa yang terjadi ketika dia di dalam kandungan sehingga menyebebkan dia seperti itu (hehe, peace diiin) dia berasal dari kota Temanggung udin pun satu kelas dengan prast dan Isma ya mungkin mempunyai impian hampir sama lah.
Teman ku yang terkahir ini bisa di bilang orannya unik karena dia memppunyai rambut kribo. Dia bernama Prajawan Kusuma Wardhana seorang laki-laki yang berasal dari kota susu Boyolali tetapi dia ga tahu tuh tempat susunya di mana (contoh orang tak peduli kampung sendiri, hehehe) dia mempunyai cita-cita apa yah gue lupa tapi kayanya dia hampir sama lah hobi nya yaitu jalan-jalan. Eitss gue inget dia punya cita-cita pengen nikah muda (hehe, semoga tercapai yah boy) tetapi sayang untuk Trip pertama kita dia ga bisa ikut katanya dia mau ada kegiatan dengan organisasi keagamaan yang dia ikuti anda tahu kegiatannya apaan? (hayooo jangan negatif dulu, mentang-mentang berbau agama) kegiatannya adalah lomba masak antar bidang di organisasinya (hehe, keyen kan tuh kegiatan, bisa kenyang mas bro).
Udah dulu pengenalan singkat dari kita nanti kalo ada kesempatan gue kenalin mereka satu-satu bila perlu dalam bentuk novel (hehe, amin). Selanjutnya kita bicarakan Trip kita yang pertama.
Pada hari kamis 1 Desember 2011 kita berdiskusi dengan agak sedikit keras karena perjalanan kita menuju Dieng Wonosobo sudah di depan mata, planning awal kita akan berangkat hari jum’at setelah responsi HMA yang akan dilaksanakan pada hari jum’at pukul 14.00. kita berdebat dengan keras untuk menentukan kapan kita berangkat karena hal ini menentukan tercapainya target-target tempat yang akan kita kunjungi.
Dengan segala pertimbangan akhirnya kita sepakat untuk berangkat hari sabtu tanggal 3 Desember 2011 karena di khawatirkan kita akan kemalaman di jalan bila berangkat sore hari pada hari jum’at dari Jogja dan dampaknya sulit menemukan rumah teman kita Anand yang rencananya akan di jadikan tempat penginapan awal. Eh tapi selidik punya selidik ternyata Pras dan Isma ga bisa berangkat hari jum’at adalah karena mereka harus membujuk pacar-pacar mereka terlebih dahulu untuk menginjinkan mereka melakukan perjalanan ini (haha, kasiaaan) buat isma : (bujukin meme yang ngotot pengen ikut yah pe :-p )
Kamis malam aku memutuskan tidur di kosannya Prast agar tidak sulit lagi karena kita berangkat dari kosannya prast. Pukul 04.00 pada hari sabtu aku dan prast sudah bangun dan sudah beres-beres mandi, sholat dan packing semua kebutuhan yang di perlukan. Kami menunggu Isma dan Udin datang ke kosannya Prast. Kita berencana akan berangkat pukul 06.00 agar jalanan masi lengang dan tidak macet. Akhirnya Isma dan Udin sampai dengan membawa bekal yang secukupnya dan membawa tenda untuk kita ngecamp disana.
Perjalananpun di mulai......
tunggu lanjutan ceritanya :-D

Friday, January 6, 2012

Tentang DIJE

aku lahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara kakakku bernama Eka Yanani dan adiku benrama Iin Trimaryati serta aku sendiri adalah Jarot Dwi handoko tetapi banyak teman-teman memanggilku "DIJE"

kami dilahirkan dari keluarga yang sederhana, kami sejak kecil sudah dilatih untuk hidup mandiri dimana ketika mulai cukup umur untuk mengenyam pendidikan kami harus berpisah dengan ayah (Ibrohim) dan ibu (Alm. Yanti)kami, karena mereka harus tetap berkerja di ibukota negara sedangkan kami harus dikirim ke salah satu kabupaten yang berada di provinsi Banten yaitu Pandeglang.

aku menjadai seorang pria yang mandiri dan lebih dewasa karena keadaan yang memaksa ku untuk menjadi seperti itu, saat ini aku sedang menimba ilmu di kota pendidikan yaitu Yogyakarta, dan semoga hasil jerih payan orang tua ku untuk tetap bisa menyekolahkan ku tidak sia-sia.
besar harapanku untuk sukses dan bisa membahagiakan orang tua dan itu adalah prioritas utamaku

salam manis dan salam kenal dari Jarot Dwi Handoko "DIJE". :-D


cp : 085710116735
email : jarotdwihandoko@yahoo.com

Kegiatan BSG

Bila kita mendengar atau membaca artikel tentang BSG (Biospeleology Student Gruppen) mungkin identik dengan kelelawar yang menjadi ikon penghuni gua. Padahal di dalam gua bukan hanya ada kelelawar saja tetapi banyak sekali unsur biotik dan abiotik disana yang membentuk suatu ekosistem yang seimbang di dalamnya.
Cabang ilmu dari keguaan tentunya bukan hanya mempelajari tentang kelelawar saja, kita bisa mempelajari tentang jamur yang berada di mulut maupun dalam gua, mempelajari plankton, limnologi gua, ekologi gua avertebrata yang ada di gua dan lain sebagainya.
Untuk tahap pertama BSG sudah memulai dengan penelitian tentang ke-guaan selain kelelawar yang membuat nama BSG di kenal banyak orang. Baru-baru ini BSG memulai dengan meneliti ikan yang berada di dalam gua, obyek gua yang di teliti yaitu gua Sodong yang berada di kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah (musium karst Indonesia).
Penelitian yang dilakukan yaitu mengeksplor apa saja spesies yang ada di dalam gua tersebut yang di mana penelitian tersebut masuk dalam salah satu judul penelitian yang di biayai oleh FMIPA UNY. Dalam kegiatan tersebut melibatkan beberapa anggota BSG yang aktif dalam keorganisasian BSG tersebut.
Dalam penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 6-8 Juli 2011 ini teman-teman anggota BSG yang melakukan penelitian menemukan 3 spesies ikan yang menjadi penghuni gua sodong, diantaranya Clarias gariepinus, Aplocheilus panchax, dan Rasbora dimana ketiga ikan tersebut berada di gua bagian zona gelap dengan intensitas cahaya 0,1 candella.
Dengan hasil yang telah di persentasikan di hadapan jajaran FMIPA ini semakin mengukuhkan bahwa BSG adalah organisasi yang bukan hanya bergerak di bidang kelelawar saja tetapi dalam bidang ke guaan, bahkan dalam penelitian yang di barengi dengan penelitian ikan teman-teman anggota BSG yang lain melakukan penelitian tentang fungi, capung, dan juga kelelawar di kawasan musium Karst Indonesia yaitu di gua Sodong, gua Song Gilap, gua Sonya Ruri, dan gua Gandhok yang berada di kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.
Dampak dari kegiatan-kegiatan yang berbau ilmiah saat ini BSG sering mendapat kan orderan dari mahasiswa-mahasiswa yang akan melakukan penelitian skripsi untuk menemani dalam pengambilan sampling data di gua-gua tertentu sehingga ilmu yang di miliki dapat di salurkan dan bermanfaat.
Planing kedepan yaitu BSG dapat memfasilitasi para mahasiswa yang menyukai hobby berpetualang tentunya di kawasaan gua atau karst dan membekali mahasiswa untuk berfikir atau mempunyai bakat peneliti-peneliti lapangan sehingga ilmu-ilmu tentang penelitian yang biasanya hanya sedikit di sampaikan di bangku kuliah dapat di terima oleh mahasiswa di kegiatan-kegiatan BSG.
DIJE
Anggota BSG

THE FIRST EXPERIENCE CAVING (Part 1)

Pagi ini aku bangun pukul 05.30 suasana kota jogja sudah lumayan terang, aku keluar dari hima langsung mengambil air wudhu dan sholat, ku melihat di sudut sana rekan ku suranto masih tertidur lalu ku bangunkan untuk segera mengerjakan sholat.
Aku segera pulang ke kosan untuk mandi dan bersiap-siap karena hari ini aku akan mengikuti Roosting 1 yang diadakan oleh BSO(Badan Semi Otonom) BSG(Biospeleologi student gruppen), BSG adalah BSO HIMABIO UNY yang bergerak di bidang keguaan, lebih tepatnya tentang kehidupan yang ada di dalam gua. Setelah beres semua aku langsung menuju kampus kembali, karena kami bersepakat akan kumpul di DEKSEL (Dekanat Selatan FMIPA UNY) pada pukul 09.00. kebetulan sekarang masih pukul 08.00, aku pun ke Hima terlebih dahulu untuk bertemu dengan Suranto yang sering di panggil Ranto untuk mengatur barang-barang, karena sepatu boot dan helm ku masih ada di hima juga. Rasa lapar menyerang aku dan Ranto, sejurus kemudian kami langsung pergi ke tempat makan terlabih dahulu untuk sarapan, setelah kami kembali ke kampus ternyata rekan-rekan dan panitia sudah berkumpul untuk siap berangkat, aku dan ranto langsung ke hima untuk mengambil barang bawaan kami. Setelah berkumpul dan pembagian pembernagkatan selesai kami langsung tancap gas menuju Desa Semuluh, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul D.I.Y.
Perjalanan memakan waktu 1 jam setengah, pukul 10.37 kami sampai di tempat penginapan. Kami pun lansung menyimpan barang bawaan di rumah tersebut yang ternyata rumah itu adalah rumah dari juru kunci gua yang akan kita masuki, pada Roosting yang akan kami ikuti kegiatanya akan menyusuri dua gua, Gua Semuluh dan Gua Seropan.
Setelah beres semua kami di suruh istirahat terlebih dahulu oleh Ketua BSG UNY yaitu Mas Hafidz Riswandi, karena kegiatan menyususuri gua dilaksanakan setelah dzuhur dan setelah makan siang tentunya.
“Makan siang sudah siap” saut Mba Munif. Ia adalah senior di BSG sebagai yang mengatur Konsumsi selama kegiatan Roosting berlangsung, karena kita membayar kepada tuan rumah untuk menyediakan makanan jadi Mba Munif ga repot-repot untuk masak dan mengordinir saja ketika waktunya makan. Setelah selesai kami lansung sholat Dzuhur dan bersiap-siap menggati pakaian untuk masuk ke dalam gua, seharusnya kita memakai Cover all  (pakaian lapang untuk Susur Gua) dikarenakan kita masih pemula dan belum membelinya jadi kita memakai celana dan baju lengan panjang untuk melindungi badan kita dari gigitan binatang-binatang Gua, tidak lupa membawa senter atau head lamp karena di dalam Gua sangat gelap menurut Mas hafidz serta memakai helm safety dan sepatu boot untuk melindung kepala dan tulang kering kaki kita yang rawan sekali berbenturan dengan batu-batu di dalam Gua yang lumayan lancip-lancip dan tajam.
“yo kita foto-foto dulu” ajak Mas Hafidz sambil memakai Cover all-nya. 
Beberapa jepretan foto untuk mengabadikan momen kami sudah selesai, dan kami siap menuju gua yanag pertama yaitu Gua Semuluh. Pada Roosting kali ini diikuti oleh 11 calon anggota baru yaitu, Aku, Ranto, Mas Abdu, Mas Alfa, Mas Arif, Mas Eko, Aya, Arum, Mala, Rina, dan Wulan.
Berjalan kira-kira 200 meter, lansung menuju ladang dan melalui jalur yang lumayan terjal
setelah terlewati jalurnya kami di sambut oleh mulut gua yang sangat gelap tapi sejuk sekali karena banyak air yang menetes dari stalakmit yang ukurannya lumayan besar-besar. Sungguh aku takjub dan ada rasa ragu untuk masuk ke dalam gua karena sangat gelap, maklum baru kali ini aku akan memasuki Gua. Sebelum masuk ke dalam Gua Mas hafid mengajak kami berkumpul terlebih dahulu untuk berdoa sebelum memasuki Gua agar kami tetap selamat sampai keluar lagi, setelah selesai kami bareng-bareng meneriakan jargon dari BSG yaitu “Meraba dalam kegelapan”
Perjalanan menyusuri Gua di pimpin oleh Mas hafidz, ia pun orang yang berada di barisan terdepan, gelap sungguh guanya, dengan tekstur tanah yang becek berlumpur di atas-atas terlihat dengan menggunakan senter kelelawar beterbangan. Pada susur Gua kali ini bertujuan untuk memperkenalkan Gua secara umum kepada calon anggota BSG jadi selang berapa meter mas Hafidz sambil menjelaskan apa aja yang ada di dalam Gua, tapi sayangnnya aku belum bisa mencerna karena nama-namanya sulit untuk di hafal, banyak sekali stalaktiv dan stalakmit, bahkan ada pilar yaitu gabungan antara stalaktiv dan Stalakmit yang menyatu menjadi tiang.
Setelah 100 meter berjalan kami di sambut oleh genangan air yang semakin ke depan kedalaman airnya semakin bertambah, lalu mas Hafidz berhenti karena ia melihat Amblypighi yaitu sering di sebut laba-laba gua yang juga gambarnya di jadikan lambang BSG.

Setelah melihat Amblypighi tadi kami pun melihat Radhophora sp (jangkrik gua)
berjalan kurang lebih 500 meter akhirnya sampai di ujung Gua, di tempat ini ada genangan air yang besar dan di sudut-sudut ada aliran air yang masuk ke dalam Gua ini, menurut Mas hafidz gua ini termasuk Gua Inlet, karena air masuk ke dalam Gua, sedangkan bila air mengalir keluar gua di sebut sebagai gua outlet.

Kami beristirahat sejenak dan mendapat aba-aba dari Mas Dani sebagai panitia ia menyuruh kami mematikan cahaya senter, sangat gelap di dalam gua tak ada cahaya sedikitpun, ini dinamakan Zona gelap didalam gua di bagi menjadi 3 Zona, yaitu Zona terang, Zona Remang, Zona gelap.
Setelah selesai kami pun kembali ke luar melalaui jalan yang sama karena Gua ini hanya memiliki satu pintu, perjalanan keluar hampir sama dengan perjalanan masuk banyak teman-teman perempuan yang terjatuh dan berlumuran lumpur karena tanahnya berlumpur dan bercampur dengan Guano (kotoran kelelawar) sampai di mulut gua badan akaian kami berlumuran tanah.
Istirahat sejenak sambil mengucap rasa syukur karena bisa keluar dengan selamat tak kurang apapun dan bersykur bisa melihat ke agungan Allah SWT yang jarang orang lain bisa menikmatinya. Kami pun langsung pergi ke penginapan dan menanti susur gua yang selanjutnya yaitu esok hari ke Gua Seropan.