Tuesday, July 21, 2015

Budaya “Panas Pela” Kunjungan Persaudaraan antar Desa

Menjadi pengajar muda sungguh sangat beruntung karena bisa belajar banyak dari kearifan warga lokal di daerah yang masih menjaga prinsip-prinsip yang mereka pegang teguh. Selain kearifan lokal mulai dari bahasa, tata cara hidup, hubungan erat keluarga, adat istiadat dan yang paling menarik adalah seni budaya.
Meskipun saya bukan orang berlatar belakang seni tetapi saya sangat senang (ingat, hanya senang) melihat seni budaya Indonesia, karena banyak ragamnya dan unik. Belum lagi ditambah dengan aroma-aroma kemistisan atau adat yang kuat dari setiap pertunjukan seni budaya tersebut.
Beruntungnya saya menjadi pengajar muda di Kabupaten Maluku Tenggara Barat karena di Kabupaten ini masih banyak Desa-desa yang masih memegang teguh adat istiadat dan kebudayaan daerahnya (meskipun belakangan saya mendapat informasi dari salah satu tetua adat, kadar kemistisannya sudah mulai pudar) tetapi setidaknya proses kebudayaan ini masih tetap berjalan dan dirawat untuk tetap melestarikan salah satu kekayaan Nusantara.

Wednesday, July 8, 2015

PENGABDIAN ITU MAHAL HARGANYA

Indonesia Mengajar sudah genap 5 tahun yang artinya sudah ada 10 angkatan pengajar muda Indonesia mengajar. Saat ini angkatan 9 dan angkatan 10 sedang melaksanakan tugasnya di 17 kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia. Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar, saat ini Indonesia Mengajar sudah menjadi magnet anak-anak muda dan mahasiswa-mahasiswa hal ini terbukti di setiap angkatan jumlah pendaftar yang semakin meningkat bahkan bisa mencapai lebih dari 10.000 pendaftar.
Tagline "mengabdi" nampaknya bisa menggugah jiwa nasionalisme anak-anak bangsa sehingga berbondong-bondong mereka mencari informasi tentang Indonesia Mengajar dan mendaftarkan diri untuk turut serta menjadi bagian dari Indonesia Mengajar karena ingin Melunasi Janji Kemerdekaan yaitu ikut mencerdaskan generasi penerus bangsa. Sesuai dengan pernyataan Bapak Anies Baswedan (Pencetus Gerakan Indonesia Mengajar) “mendidik adalah tugas kaum terdidik sebagai bagian dari pelunasan janji kemerdekaan”.

Sunday, May 4, 2014

Perwakilan Ormawa dan UKM tingkat Universitas Mengikuti International Youth Leader Conference di Malaysia

Sebanyak 12 orang perwakilan dari Ormawa dan UKM tingkat Universitas mewakili Universitas Ngeri Yogyakarta dalam kegiatan International Youth Leader Conference di Malaysia. Selain itu merekapun sempat berkunjung ke kampus nomor satu di Malaysia University of Malaysia (UM). Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 20-25 April 2014. Perwakilan yang berangkat diantaranya adalah Uswatun Chasanah (BEM KM), Jarot Dwi Handoko (DPM KM), Anggun Fitriana Dewi (UKM KOPMA), Moch Wisnu Ajitama (UKM UNSTRAT), Ricky Romadhoni (UKM UKKI),  Anang Prasetyo (UKMP), Odhi Pratama (UKM Paduan Suara), Rekyan Woro MM (UKM Tenis Lapang), Alin Sukma Pranata (UKM Karate), Heru Prasetyo (UKM Panahan), Epang Novi S (UKM Atletik), Puspita Wijayanti (Tutor UNY), dam didampingi oleh Wakil Dekan 3 FE UNY Siswanto. M.Pd.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan keahlian leadership dari para peserta karena kegiatan IYLC memang sudah sangat tepercaya dan dilaksanakan setiap tahun. Ada 3 tempat hajatan IYLC setiap tahunnya. IYLC Czech Republic, IYLC Dubai, dan IYLC Malaysia. Selain dapat mengembangkan keahlian leadership keikutsertaan perwakilan ormawa ini bertujuan untuk membuka wawasan para mahasiswa pilihan agar dapat berwawasan global, karena peserta dari IYLC sendiri terdiri dari berbagai Negara. Dengan mudahnya bergaul dengan para mahasiswa dari belahan Negara lain maka akan memudahkan kita dalam menjalin kerjasama dan menyadarkan betapa pentingnya wawasan global.