Friday, March 9, 2012

MAIN KE PANTAI DEPOK NYOOOKS

Perjalanan ini kami lakukan pada hari jum’at , entah tanggal berapa udah lupa. Kami berjumlah 11 orang, tetapi yang berangkat dari kampus UNY tercinta hanya 10 orang (saya, Isma, Udin, Prast, Azis, Luna, Rizqul, Amel, Dika, Ervi) karena 1 orang lagi akan bertemu di jalan Paris yaitu Na’afi.
Perjalanan yang sudah di tunggu-tunggu yaitu bermain ke Pantai Depok yang terletak di Kabupaten Bantul DIY. Sebenarnya apa sih yang menjadi daya tarik Pantai Depok?
Pantai depok adalah salah satu pantai yang mempunyai pelelangan ikan laut yang sampai dengan saat ini masih eksis, karena masyarakat sekitar mendapat bantuan dari pemerintah sehingga di sana didirikan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) untuk menampung ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan di kawasan Pantai Depok.
Pantai Depok pun sudah terkenal sebagai tempat favorit para penggila sea food karena kita bisa menikmati santapan ikan laut segar yang baru di tangkap oleh para nelayan di kawasan Pantai Depok.
Singkat cerita kami sudah bertemu dengan Na’afi, dan kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Depok, hmmmmmm, aroma ikan laut sudah terasaaa (alllaaayyyss.com).

Begitu cepat perjalanan kami , sampailah di TPR pantai Depok, setelah berdiskusi dengan bapaknya akhirnya di sepakati bahwa setiap motornya di kenakan biaya Rp.7.000 (mahal banget yah :-|)
Amel pun menjadi pahlawan saat itu dia langsung mengeluarkan uang sebesar Rp 50.000, di tambah dengan nego-nego (ciri khas mahasiswa :-D) kita bisa mendapat keringanan dengan membayar 40 ribu saja, (hitung ahhhh, kita kan ada 6 motor, terus bayarnya 40 ribu berarti setiap motor berapa yah bayarnya????) ada yang tahu????
40.000 : 6 = kurang lebih sekitar 6500 an lebih dah per motor
*tips buat temen-temen yang mau ke Pantai Depok harus sedia uang buat bayar tiket masuk yahhhh :-).

Sampai lah kami di Pantai Depok, kami datang pada pukul 8 pagi (huuuu, mantaps masih pagi, udara masih segaaaarrr). Kami langsung menuju pantai , sebenarnya sih pantainya ga bagus-bagus amat, masih bagus pantai Tidung yang begitu jernihnya J, tapi ya gapapa kan tujuan kita bukan lihat pantainya tapi menikmati kekayaan lautnya, yaitu ikan lauuuuuuut.
Tak lama kemudian ada perahu nelayan yang kelihatannya siap mendarat (ini bukan rekayasa hlooo, ini beneran sesuatu banget pokoknya). Bapak nelayan kurang asem juga ternyata, kan padahal kita mau beli ikannya, eh malah kita di suruh bantuin dorong perahu ke darat, (beuh celaka dua belas, bukan salah bunda mengandung, dan betapa indahnya alam ini, perahuuuuunya beeeeeerrrraaat banget, kita-kita aja ga sanggupppp). Yang tambah sedih adalah anak-anak cewe malah dengan semangat poto-poto dengan background kita-kita yang sedang kepayahan mendorong perahu :-(. (dasaaar cewe, mau enaknya aja :-|).

Ada yang janggal pemirsa, perahu nelayan ga besar-besar amat, kira-kinyun panjangnya 6 meter lah, dan gua yakin jaringnya pun ga gede-gede amat dah, tapi lo mau tauuuuu, bapaknya dapet ikan Marlinnnnn cuuuuuyyyy, guuuueeedeee banget, udah kaya  iklan Indonsiar yang Marlinnnnn punya sayap itu, beuuuh exitide banget, pengen makan itu tapiiii mahhahhalllllll.
Akhirnya setelah nego dengan berbagai metode, dari keras, sok-sokan, sok jual mahal dan yang terakhir adalah dengan memelas, kita dapat ikan seharga ckrriiiiing Rp 50.000, mau tahu ikan apa aja????
Ikannya adalah: 2 ikan Lele lauuuut, yang sebenarnya itu adalah ikan bulan-bulan, kira-kira beratnya 3 kilo itu dua ikan, lalu ikan-ikan kecil, tambah rajungan dua. Udah ga nahan pengan cepet menyantap padahal belum di apa-apain ikannya :-D.
Mau tauuuu ga, kita di tawarin ama ibu-ibu gendut yang menawarkan jasa memasak ikan di restonya, (emang lengkap dah, kita tinggal nunggu ikan pun di masakin, gimana ga enak tuh, tiap hari kaya begini beuuuuuuh tekor dompet).
Singkat cerita kami main lagi ke pantai karena proses memasak 30 manit, tetapi gua ga mau ninggalin tuh ikan, gua pura-pura aja pengen liat, padahal gua ngawasin takut-takut ada ikan yang di korupsi hahahahah, maaf bukan maksud ane serakah tapi ane cuma ingin mengawasi si ibu biar ga berbuat dosa korupsi.
Ternyata murah juga cuuuy, si ibu minta 30 ribu buat memasak semua ikan yang kita bawa itu, seneng dah ibu baik banget. Untung kita udah bawa nasi, soalnya nasi di Pantai Depok mahal banget di banding nasi di Burjo.
*tips lagi, kalo mau ke Pantai Depok mending bawa Nasi sendiri soalnya nasinya muuuaahhhaaal banget, masa satu besek kecil harganya Rp 15.000.

Horeeeee sudah jadi, gua kan sok akrab orannya, gua ke dapur dah menyaksikan hidangan yang siap di bawa ke meja makan kita, ternyata di masaknya bervariasi, ada yang di panggang, di goreng ma di kuah kuning.
Gua langsung menyantap kepala ikan lele laut yang di kuah kuning, beuuuh nikmatnya bukan main, (gua ga mau cerita yah pas kita-kita makan, pokoknya nikmat dah, lo yang baca cerita gua ini harus nyoba sendiri, ga nyoba sama aja lo ngehianatin gua :-|).
Setelah bayar, ternyata ada pembengkakan biaya yang tidak sesuai dengan planing kita, mau tahu penyebabnya??? Ternyata tempat yang di sediakan kita harus membayarnya, per orang Rp 2000, (sedih deh, kita di bohongin ama ibunya, ibunya nakal :-|).
Setelah di hitung-hitung semuanya, baik dari uang parkir, uang masuk, uang beli ikan, uang memasak, dan uang nyewa tempat (yang sebenarnya ga ikhlas buat bayarnya :-D). Setiap orang di kenakan biaya Rp 15.000.
Bagaimana murah kan, luamayan lah buat refreshing sekali-sekali lah mahasiswa makan enak, jangan makan nasi telor melulu, takut nanti bisulan :-D. Jadi jangan ragu-ragu yah datang ke Pantai Depok, karena emang enak banget makan di sana.
Dan lo harus nyoba apa yang belom gua ceritain, tau kan, betapa nikmatnya ikan lauuuuut, paradisho :-D.
Selamat berlibur dan menikmati apa yang ada. DIJE

No comments:

Post a Comment