Perjalanan ini diawalai oleh rencana kami
mengikuti pendakian masal gunung sumbing (3371 mdpl) bersama kawan-kawan Arwana
(Pencinta Alam Biologi UNY). Kami bergabng dengan mereka dan melakukan
pendakian bersama pada hari minggu 23 Desember 2012. Kami berkumpul di Dekanant
Selatan FMIPA UNY dan langsung berangkat ke tempat tujuan yaitu BASE CAMP MT.
Sumbing di Dusun Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo
pada pukul 16.00, dan ternyata hujan menyambut kami, sepanjang perjalanan kami di
guyur hujan meskipun perjalanan begitu lancar karena tidak ada di antara kami
yang mengalamai kecelakaan (amit-amit) dan tidak terpisah berangkat 8 motor dan
sampai di BASE CAMP pun 8 motor dan jumlah peserta pendakian masal yaitu 16
orang, yaitu ; 1) Azis (Leader), 2) Mas Ulul (Sweaper), 3) Fanny (ARWANA), 4)
Putri (ARWANA), 5) Vio (ARWANA), 6) Karin (ARWANA), 7) Westi (calon ARWANA), 8)
Anand (ARWANA), 9) Adit (ELEKTRONIKA UNY), 10) Jarot (JUPLI), 11) Udin (JUPLI),
12) Prast (JUPLI), 13) Luna (JUPLI), 14) Isma (JUPLI), 15) Rizqa (HIMABIO UNY),
16) Praja (HIMABIO UNY).
Kami sampai BASE CAMP pukul 21.16 dan langsung
bergegas akhirnya di putuskan kami akan menginap terlebih dahulu di BASE CAMP
dan esok pagi baru memulai pendakian ke Gunung Sumbing, suasana di Dusun
Gaurung memang asik sejuk dan asri, di Base Camp bukan hanya kami yang menginap
tetapi banyak para pendaki pula yang akan naik dan baru turun yang menginap di
tempat tersebut karena Base Camp-nya lumayan luas sehingga memungkinkan untuk
orang banyak.
Pagi-pagi setelah kami packing ulang dan Azis
(Leader) mengurusi administrasi tidak lupa pula setelah sarapan pagi dengan
Nasi Telor yang enak untuk mengisi tenaga mendaki Gunung Sumbing, kami
berkumpul terlabih dahulu dan berdoa yang di pimpin oleh mas Ulul, setelah itu
kami langsung mendaki gunung Sumbing yang dalam kertas informasi estimasi waktu
pendakian selama 8 Jam sampai dengan puncak, karena kami berangkat dari jam 9
pagi kemungkinan kita tidak akan muncak dan akan ngecamp terlebih dahulu di Watu
Kotak di tempat pendirian camp terakhir sebelum puncak kira-kira perjalanan
akan memakan waktu 7 jam, karena kita mendaki bersama wanita maka estimasi
waktu yang akan kita habiskan adalah 10 jam dan kami akan sampai Watu Kotak
kira-kira pukul 18.00. Pendakian di mulaiiiiiiiiiiii…….
Track yang di lalui terlebih dahulu yaitu
kawasan jalan kampung yang terbuat dari tumbukan batu yang di rapihkan menjadi
jalan umum, tidak begitu lama kami melewati jalur tersebut, kami memasuki
kawasan ladang warga setempat, yang menjadi tontonan menarik adalah banyak para
petani perempuan (ibu-ibu) yang sedang membersihkan kawasan ladangnya padahal
rata-rata ladang dsana berbentuk miring karena lereng gunung yang di buat
menjadi ladang, ajiiiiiibbbbbb.
Perjalanan mulai menanjak dan mulai banyak
teman-teman yang kelelahan padahal kita belum sampai pada pos 1, tetapi
perjalanan mulai melambat karena kita tidak bisa memaksakan kekuatan para
wanita, akhirnya perlahan tapi pasti akhirnya kita sampai di sumber air yang
tepat di atasnya adalah pos pertama. Istrahat sejenak di pos 1 dan tentunya
foto-foto terlebih dahulu :D.
Karena mengejar waktu akhirnya kita langsung
melanjutkan perjalanan menuju wwatu kotak perjalanan antara pos 1 sampai dengan
pos dua monoton dan sudah mulai memasuki hutan gunung yang khas dengan tanaman
pandan2an dan juga di dominasi oleh cemara udang, perjalanan dari pos pertama
sampai ke pos 2 dilalui dengan normal karena meskipun sudah masuk kawasan hutan
gunung tetapi tracknya masih standard an bisa di lalu dengan baik, akhirnya
kami sampai di pos 2 Gn. Sumbing, karena kami belum melaksanakan sholat kita
memutuskan untuk sholat terlebih dahulu di pos 2, setelah sholat kita langsung
melanjutkan perjalanan karena jarak yang harus kita tempuh masih jauh sekali.
Mulai dari pos 2 ini track menuju ke watu
kotak terasa sangat berat sekali karena tanjakan yang monoton , kita hamper
tidak menemukan jalan datar karena track keseluruhan menjanjak dan banyak
sekali tanjakan-tanjakan yang terjal, terasa sekali perbedaannya kita
sebentar-sebentar istrahat karena banyak teman-teman yang kelelahan, di
perjalanan pada ketinggian ± 2500 mdpl kami beristrahat teap ti nisan teman
kita pendaki yang harus menghadap sang Illahi di Gn. Sumbing. Perjalanan masih sangat jauh sekali, di tambah
tenaga kian terkuras karena kami tidak sempat makan siang, dengan perjuangan
yang sangat besar dan juga perjalanan yang pelan tapi pasti akhirnya kami
sampai di Pestan yaitu pertemuan jalur lama dan juga jalur baru, yang
sebelumnya ada tanjakan yang menjenuhkan karena tanjakananya begitu terjal dan
panjang sampai pada akhirnya kita menemukan pestan. Ketika kita sudah sampai
pestan kebetulan kabut yang sejak awal menutupi kawasan gunung akhirnya
menghilang, kita di suguhkan pemandangan yang sangat luar biasa betapa banyak
sekali bukit yang menjulang di tampah bita bisa menyaksikan Gn. Sindoro tepat
di hadapan Gn. Sumbing, kita sampai di pestan pada pukul 4 sore dan masih harus
meneruskan perjalanan ke watu kotak yang estimasi perjalanannya sekitar 3 jam dari
pestan, karena kelelahan yang begitu mendera akhirnya kita putuskan beristrahat
di pestan selama 30 menit.
Setelah beristrahat agak lama kami memutuskan
untuk kembali meneruskan perjalanan dengan di pimpin oleh Azis di depan dan
akhirnya klimaknya pendakian di mulai dengan tiba-tiba turun hujan yang sangat
deras menemani pendakian kita, di tambah dengan jalau pestan-watu kotak yang
sungguh-sungguh terjal tanjakan dengan ornament bebatuan dan samping kanan
jurang, di tambah salah satu teman kita sudah mulai kelelahan yang sangat
akhirnya perjalanan begitu perlahan-lahan sekali. Hari sudah mulai gelap ketika
kita sampai pada bukit pertama yang mengharuskan kita memutari bukit tersebut
untuk sampai ke Watu Kotak , kedinginan yang mendera menjadi rintangan yang
tidak bisa di anggap entrng, karena hujan masih saja menemani perjalanan kita
dan puncaknya ada teman kita (Putri Pratiwi) yang hamper mengalami hipotermia sehingga harus di tuntun oleh
dua orang, akhirnya dengan keputusan yang berat kita terbagi menjadi 2
kelompok, kelompok depan bergegas terlebih dahulu mencari tempat untuk
mendirikan tenda dan kelompok belakang mengawal teman yang kami hipotermia dan
juga wanita yang lainnya.
Track begitu terjal dan di dominasi oleh
rerumputan pendek khas vegetasi ketinggian, dan di samping kiri kita jurang
yang menganga, akhirnya Azis sudah menemukan tempat untuk mendirikan tenda
yaitu di watu kotak, dan aku pun bergegas menyusulnya dengan berlari karena
satu tenda ada di cariel ku dan dengan cepat kami mendirikan tenda karena
kondisi tidak memungkinkan untuk istrahat sambil di temani rintik hujan yang
enggan untuk berhenti. Watu kotak tak sesuai dengan ekspektasi kami sebagai
pendaki yang baru pertama kali mendaki Gn. Sumbing, kawasan watu kotak begitu
sempit hanya bisa di tempati oleh 3 tenda dan tempanya agak miring. Tak lama
kemudian rombongan kedua tiba dan kami langsung mengevakuasi putri untuk masuk
ke dalam tenda, tanpa banyak baibu kita langsung masak air dan masak makanan
utnuk mengisi perut yang keroncongan di tambah teman-teman wanita yang
kelelahan dan suhu yang begitu dingin sekali, perjalanan yang sungguh
melelahkan dan juga menegangkan karena teman kita hamper tidak bisa meneruskan
perjalanannya.
Esok hari kita baru kita menuju puncak dan
berharap cuaca lebih baik dari hari ini yang begitu menantang dan juga menambah
beban pendakian, pendakian yang sungguh berkesan. Bersambung.
No comments:
Post a Comment