17 Januari 2012, akhirnya kami berangkat
juga
Genap sudah jumlah kami yaitu berenam
dan kami siap mengarungi hiruk pikuk Ibu Kota kita akan menuju Jakarta
menggunakan Kreta Progo yang saat ini kami tumpangi tujuan kami adalah Pulau
Seribu (Harta terindah di kesibukan Ibu Kota).
Bila pada perjalanan pertama kami hanya
berempat yaitu Aku, Isma, Prast dan Udin, tapi perjalanan kali ini kami
ketambahan 2 orang Srikandi yaitu Rista dan Tata, berikut teman-teman yang
berangkat di perjalanan kedua ini:
Aku, Jarot dwi Handoko, masih haus
tentang temapt-tempat indah di Negeri ini di Negeri tercinta tempat kau di
lahirkan dan tempat aku di kuburkan , tanah Negeriku lah yang pantas untuk
tempat peristirahatan terakhirku, aku ingin membuktikan bahwa aku bisa
berkeliling Indonesia yang menawarkan alam yang sungguh luar biasa Indahnya dan
tidak akan habis kekayaan alamnya, bila orang asing berkata Indonesia itu indah
maka aku akan berkata Indonesia itu sungguh-sungguh indah dan menakjubkan, aku
bangga dan bersyukur menjadi orang Indonesia.
Isma Dwi Kurniawan, masih hampir sama
seperti dahulu, tapi di perjalanan yang ini dia galau berat karena harus
meninggalkan “memenya” tetapi disisi
lain dia sengan juga karena kan bertemu dengan Ibu kandungnya yang tinggal di
Jakarta Timur lebih tepatnya di Condet. Misi dia tidak jauh berbeda dia ingin
menikmati keindahan alam, seorang bapak guru yang ingin mnceritakan keindahan
alam bangsa ini kepada murid-muridnya.
Prasatyo Anggun Pribadi, sesosok orang
yang sangat ambisisus tapi kadang geje, meskipun terlihat masih ragu untuk
mengarungi Jakarta karena masih berat untuk melupakan Karimunjawa tetapi
akhirnya dia tetap berangkat juga dia masih ingin membuktikan dan menjalankan
amanah dosen yang menginspirasinya, keliling Indonesia dulu baru keliling
Dunia, dan akhirnya kepulauan seribu menjadi salah satu tempat yang harus dia
datangi juga.
Mauludin Majid, sama dengan Prast, Udin
masih kecewa berat tidak bisa ke Karimunjawa, rupanya dia sudah merasakan
indahnya Karimunjawa sehigga agak sedikit kecewa ketika angin barat menghalangi
niat kita ke Karimunjawa, Udin masih gondrong seperti dahulu dan siap
mengarungi Jakarta bersama-sama, dengan semangat dan izin dari orang tua dai
berkata “oke dah, kepulauan seribu tak
kalah dari Karimunjawa”.
Rista Wahyu Mahanani, seorang wanita
yang sangat ambisius untuk masalah jalan-jalan, sekilas sih emang mirip sama
wajah Luna Maya, hahaha. Dia sudah memesan ingin ikut dengan kami dan terkesan
agak memaksa karena dia kecewa ketika kami ke Dieng dia tidak di ajak, “sory lun, dulu belom tau kalo kamu suka
jalan-jalan :-P)” meskipun kita tidak jadi ke Karimunjawa tetapi Rista
tetap semangat kemanapun kami berangkat yang penting jalan-jalan ke tempat yang
baruuuuuuuu.
Yang terakhir adalah Vembriarta, atau
sering di panggil Tata, cewe satu ini juga tak kalah ambisius dengan Rista,
mereka berdua memeaksa tetap pingin ikut meskipun sudah kami ceritakan
kemungkinan terburuk mereka tetap pengen ikut dengan kita berpetualang
membuktikan indahnya bangsa ini, dan akhirnya Tata masuk kedalan salah satu
team kali untuk menikmati dan membuktikan keindahan Kepulauan Seribu,
(keindahan di balaik hiruk pikuk Ibu Kota).
ayeeee
ReplyDelete